Senyum …
Tadi malam ada perolehan hikmah besar. Prof. psikologi komunikasi dalam acara pengajian memaparkan berbagai bukti dari hasil riset teakhir para ahli di bidang psikologi komunikasi dan neureu science bahwa kerusakan otak (yang nantinya cenderung menggerakan tubuh ke arah perbuatan a susila) dapat dibentuk dan juga diperbaiki melalui perilaku.
Perilaku yang baik, termasuk bertutur kata yang baik, senyuman, dan kasih sayang orang tua kepada anak, akan memperbaiki otak. Berkaitan dengan senyuman sebagai ibadah (dan ternyata akan memperbaiki fungsi otak), ada satu penelitian yang menggelitik – yang membuktikan bahwa dalam keadaan tersenyum maka akan dihasilkan karya-karya dan perbuatan-perbuatan yang baik. Dua kelompok murid diminta menulis karangan. Satu kelompok, sebut saja A, menulis dengan menggigit pinsil sehingga otot-otot mukanya tertarik seperti muka dengan posisi bibir sedang tersenyum. Kelompok lain, sebut B, diminta menulis dengan muka cemberut. Luar biasa, karangan dari murid-murid dalam kelompok A rata bercerita tentang keindahan, kebaikan, pokoknya sesuatu yang menyenangkan. Sebaliknya, tulisan dari kelompok B rata bercerita tentang kekeresan, tentang pemberontakan. Hati-hati saja jangan senyam-senyum sendirian di tengah jalan. he2x …