Runtuhnya KAPITALISME
Saat dunia tercengang dengan krisis ekonomi yang dipimpin oleh AS. “Bagaimana mungkin negara yang sangat superpower dengan sistem ekonomi yang sangat kuat bisa mengalami hal seperti itu?” Lehman Brothers, salah satu Bank Investasi terbesar yang berusia 158 tahun dinyatakan bangkrut, demikian pernyataan dari dewan direktur Lehman Brother. Bank Investasi terbesar keempat AS ini akan menyampaikan formulir kebangkrutan ke United States Bankruptcy Court for the Southern District of New York. Kemudian, disusul kebangkrutan Merril Lynch yang mengalami kerugian luar biasa dengan nilai mencapai 51.500.000.000.000 US $.
Di Amerika, 200.000 orang di PHK pada bulan September – Oktober 2008, di antaranya Chrysler LLC PHK 1.825 karyawan, rugi US $ 1 miliar pada semester 1 tahun 2008, Goldman Sachs Group Inc PHK 3.300 karyawan (10%), Janus Capital Inc PHK 9% karyawan serta Xerox COrp PHK 3.000 karyawan (5%).
Data yang lain melaporkan Merck & Co Inc mengurangi 12% karyawan, Fidelity National FInancial Inc PHK 1.000 karyawan, mengurangi 10% gaji, pangkas 50% deviden. Maxygen Inc akan mengurangi 30% karyawan Popular Inc, induk dari Banco Popular akan memangkas 600 karyawan dan YAHOO! PHK 10% karyawan. Di Indonesia, Rupiah turun terhadap dolar, BEI sempat tutup, banyak orang stres karena kehilangan uang di pasar modal. Gelombang PHK akan segera terjadi di Jateng. 2.000 karyawan tekstil di PHK, ribuan karyawan HPH akan di-PHK. Krisis ekonomi global yang dipimpin AS sesungguhnya adalah cacat bawaan dari sistem ekonomi kapitalisme.
AS adalah sang juragan kapitalisme. Negara konsumtif terbanyak (25% minyak dunia). Negara pengimpor terbesar (9% barang dunia). Negara penghutang terbanyak ( $ 12.800.000.000.000.000).
Apa itu kapitalisme? Kapitalis (pemilik modal) adalah ‘Tuhan Kebahagiaan’ terletak pada materi, pemerintah tidak boleh ikut campur mencari laba sebesar-besarnya, konsumsi adalah motor ekonomi.
Kapitalisme atau kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas.
Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan per-bank-an komersial Eropa di mana sekelompok individu dan kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki atau melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu (http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme).
Selama 20 tahun terakhir perekonomian AS dipacu oleh konsumsi pada sektor perumahan (mortgage) 70% warga AS telah memiliki rumah sendiri (dengan nilai kredit 11,4 T tahun 2007) uang beredar di AS hanya 1,3 T. 25% penduduk AS yang tidak “bankable” mengambil kredit perumahan dengan bunga yang lebih tinggi dari normal harapannya kalau terjadi gagal bayar, maka rumah akan dijual dengan harga tinggi. 10 tahun kemudian kredit macet di sektor sub-prime mortgage $ 5.000.000.000.000 di tahun 2007. Inilah yang disebut cacat bawaan dari sistem ekonomi Kapitalisme. Akibatnya? Krisis keuangan AS menular ke seluruh dunia. Pasar saham hancur di seluruh dunia. Krisis likuiditas di seluruh belahan dunia.
SEKTOR NON RIIL
Dengan sistem mata uang mengambang dan sistem riba, maka banyak orang yang lebih tertarik kepada sektor non riil daripada sektor riil, yang mereka inginkan adalah bagaimana mendapatkan uang dengan pengorbanan yang paling minimal, volume transaksi yang terjadi di pasar uang dunia (non riil) berjumlah US $ 2 – 3 Trilyun hanya dalam sehari, sedangkan volume transaksi pada perdagangan dunia di sektor riil hanya US $ 7 Trilyun setiap tahunnya (Republika, 18/8/2000).
Dengan demikian, terjadilah Buble Economic, yang mana nilai transaksi yang menggelembung yang diakibatkan oleh transaksi sektor non riil. Nilai awal bisa digelembungkan berkali-kali lipat dengan spekulasi dan gambling sehingga bila terjadi sesuatu hal, maka akan menyebabkan perekonomian terganggu.
Apakah Anda akan memilih hancur bersama AS dan sekutunya ataukah bangkit bersama sistem ekonomi yang bebas riba? (lih. QS. Al-Baqarah [2]: 275)
.
.
.
[sumber: Erlan Fatoni – Pengajar SDIT Lukman Al-Hakim Alkahfi Hidayatullah Surakarta – Buletin Amanah: Cerdas Berwawasan Ekonomi Syari’ah – Edisi: 24/BA/November 2011]