Menentukan Skala Prioritas …

Sobat, Imam Hasan Al-Bashri mengatakan, ”Orang muslim itu sangat ketat melakukan muhasabah terhadap dirinya sendiri, lebih ketat dibandingkan kontrol seorang pedagang terhadap mitra dagangnya.” Rabi’ Ibn Khutsaim selalu menulis apa yang dia ucapkan dari hari jum’at yang satu hingga hari jum’at berikutnya. Jika apa saja yang dia ucapkan selama seminggu itu baik, maka dia akan memuji Allah. Dan jika jelek, maka dia akan beristighfar.

Muhasabahlah diri kita sendiri ! Biasakan untuk selalu membawa buku catatan untuk melakukan muhasabah terhadap diri sendiri. Catat hal-hal negatif yang selalu Anda kerjakan! Kemudian, mulailah mencari jalan keluar untuk menghindarinya.

Waspadalah sobat terhadap tiga kesalahan yang selalu berulang :

Pertama, menyia-nyiakan waktu,

Kedua, Membicarakan hal-hal yang tidak berguna. ” Diantara kualitas keislaman seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak berguna untuk dirinya. ” ( Al-hadits ).

Ketiga, memberikan porsi perhatian yang terlalu besar terhadap masalah-masalah sepele. Misalnya, suka mendengarkan kabar burung, ramalan-ramalan, dan gosip-gosip.

Kesenangan seperti itu hanya akan membuat orang menjadi paranoid, menciptakan kecemasan di dalam hati, dan melenyapkan kedamaian dari dalam hati. Imam Hasan Al-Bashri mengatakan, ”Jangan tentukan harga dirimu, kecuali dengan surga. Jiwa orang yang beriman itu mahal, tapi sebagian dari mereka justru menjualnya dengan harga murah.”

Orang –orang yang menangis meraung-raung karena kehilangan harta mereka, karena rumah mereka yang hancur, karena mobil-mobil mereka yang terbakar, yang tidak menyesali dan bersedih atas merosotnya nilai keimanan mereka, atas dosa-dosa mereka, dan atas sikap mereka yang memandang sebelah mata terhadap nilai ketaatan kepada Allah SWT. Niscaya akan menyadari bahwa mereka tidak ada nilainya jika diukur dengan apa yang ditangisi, dan akan menyesali apa yang mereka lakukan. Letak permasalahannya adalah permasalahan nilai, idealisme, sikap dan misi.

Sobat, Allah Maha Adil setiap manusia dikasih modal waktu yang sama bahwa sehari semalam adalah 24 jam atau 168 jam dalam sepekan, yang tidak dapat ditambah ataupun dikurangi. Kita tidak dapat mengembalikan waktu jika ia telah lewat atau menggantinya jika ia telah hilang.

Waktu berjalan dengan cepat seperti berjalannya awan yang ada di atas kita. Kita tidak dapat berbuat apa-apa selain memanfaatkan dan mengfungsikannnya dengan baik atau membiarkannya berlalu begitu saja.

Oleh karena itu Rasulullah SAW telah mengisyaratkan hal ini dalam sabdanya, “ Dua nikmat yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia, adalah kesehatan dan waktu luang .” ( HR. Muslim ).