Hajatan Manassa, Usai…!

Hajatan Manassa Usai

Hajatan Manassa Usai

Hajatan dua tahunan Manassa menyelenggarakan Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara ke-13 baru saja usai. Simposium yang berlangsung mulai 27-29 Juli 2010 ini merupakan hasil kerja sama antara Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara) dan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo.

Selain hal-hal kecil yang bersifat teknis belaka, hajatan Simposium yang bertempat di Hotel Kusuma Sahid ini nyaris tidak mengalami hambatan berarti. Menurut Ketua penyelenggara, yang juga ketua Manassa Solo, semuanya berjalan lancar, hanya 2 dari 35 pembicara yang berhalangan hadir. Bahkan, 9 narasumber asal Mancanegara, semuanya berkesempatan berbagi informasi dengan peserta Simposium.

Di antara mereka adalah Prof. Dr. Toru AOYAMA (TUFS, Tokyo), Prof. Dr. Henri Chambert-Loir (EFEO), Prof. Dr. Edwin Wieringa (Cologne University, Jerman), Dr. Thoralf Hanstein/Jana (Leipzig University, Jerman), Dr. Jan van der Putten (NUS, Singapura), Dr. Russell Jones (SOAS, Inggris), Lioubov GORIAEVA, Ph.D (Institute of Oriental Studies, Rusia), Dr. Wan Ali Hj Wan Mamat (Kuala Lumpur, Malaysia), dan Dr. Izedeen Benzeghiba (Juma al-Majid Center, Dubai).

Selain narasumber Mancanegara, puluhan lainnya terdiri dari para peneliti, dosen, dan pemerhati pernaskahan Nusantara asal berbagai wilayah, yang usai melakukan penelitian dan mempresentasikannya dalam Simposium tersebut.

Acara Simposium dibuka secara resmi oleh Rektor UNS, Prof. Dr. H. Syamsulhadi, dr. Sp. Kj. (K), dan ditutup oleh Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Drs. Sudarno, M.A., serta diawali dengan prakata kunci (keynote speech) oleh Hari Untoro Drajat (Dirjen Sejarah dan Purbakala, Kemendiknas).

Di sesi akhir penutupan Simposium, Ketua Umum Pusat Manassa, Dr. Oman Fathurahman membacakan dua buah rekomendasi, untuk internal dan eksternal. Untuk keperluan internal, Forum Simposium merekomendasikan agar Manassa terus membenahi tata organisasi yang menyangkut kepengurusan dan keanggotaannya, sehingga mampu meyakinkan pihak mitra yang ingin bekerja sama bahwa Manassa mampu merealisasikan program.

Adapun rekomendasi untuk keperluan eksternal adalah bahwa Forum Simposium Manassa menyarankan kepada pihak Pemerintah agar membangun sebuah Pusat Preservasi dan Penelitian Naskah Nusantara, tingkat Nasional untuk keperluan koordinasi berbagai kegiatan pernaskahan. Perpustakaan Nasional yang selama ini telah memikul tanggungjawab preservasi naskah Nusantara dianggap belum memadai karena memang harus mengurusi dokumen dan arsip lain, selain naskah Nusantara.

Ke depan, diharapkan bahwa kerja sama di bidang pernaskahan Nusantara ini dapat terwujud lebih baik, sinergis, dan lebih terorganisasi.

Terima kasih untuk semua.

Salam.

Sumber: Situs Manassa

http://www.manassa.org/main/berita/index.php?detail=20100802143702

———–