Belajar dari Jepang [ tempo dulu ] …
Kaisar Hirohito Adalah Orang Yang Menghormati Guru
Tahun 1945, Negara Jepang hancur dibom atom oleh sekutu. Rakyat Jepang banyak yang mati bergelimpangan, sisanya sekarat karena terkena radiasi bom atom. Pembantu kaisar dan menteripun kemudian melaporkan jumlah korban.
Menanggapi laporan anak buahnya, Kaisar Jepang Hirohito berkata, “ berapa guru yang hidup ??“.
Pembantu kaisar dan menteripun terkejut,Jendral dan seraya bertanya : “ mengapa paduka menanyakan jumlah guru yang hidup?,”“Yang Mulia, saya sebagai anggota tentara keberatan atas pertanyaan Yang Mulia. Mengapa justru guru yang Yang Mulia tanyakan, dan bukan tentara? Sebab, banyak sekali tentara kita yang meninggal di Laut Cina Selatan, di Borneo, Celebes, Papua, Burma, dan lain-lain. Mereka mati untuk membela Tanah Air dan Kaisar.”.
Sebagai orang bijaksana, Kaisar Hirohito menjawab: “Tuan-tuan, apabila profesi-profesi yang lain tidak saya tanyakan, harap Tuan-tuan tidak tersinggung. Saya tahu banyak tentara kita yang gugur, dan untuk itu kita semua merasa sedih. Mengapa justru yang saya tanyakan itu berapa guru yang masih hidup di Jepang, ini tak lain karena melalui guru inilah Jepang akan cepat bangkit kembali.
Seperti yang kita ketahui, hampir semua pabrik kita hancur dibom Sekutu. Banyak pakar kita yang mati, dan sekarang negeri ini hancur dan lumpuh. Kita harus mulai membangun negeri ini dari nol, dan hanya melalui gurulah kita dapat membangun kembali negeri ini. Mari kita benahi pendidikan melalui guru-guru kita yang ada. Melalui kerja keras kita, terutama guru-guru, saya yakin Jepang akan bangkit kembali, bahkan akan lebih hebat dari kemampuan kita sebelum perang terjadi.”
“ selama masih banyak guru yang hidup, aku yakin masih ada kesempatan bangsa kita untuk bangkit dari kekalahan dan mengejar ketertinggalan”