Pembuatan TEPUNG CACING …

untuk pembuatan tepung cacing, dibutuhkan:

a. 30Kg Cacing kering gelondong; dan

b. Tiap Kg cacing kering gelondong membutuhkan 11Kg Cacing Segar Hidup

Hal ini berarti ada peluang yang cukup besar untuk pembudidayaan cacing tanah & pembuatan tepung cacing

1.      PENDAHULUAN

Dalam rangka peningkatan pengembangan sumberdaya alam, cacing tanah cukup potensial untuk dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Binatang ini banyak dijumpai di tanah basah/lembab yang banyak unsur organiknya. Selain mudah dikembangbiakan, cacing tanah mempunyai prospek cukup baik karena berbagai manfaat yang dimiliki. Namun, pembudidayaan dan pengelolaan khusus secara komersial belum banyak dilakukan.

Berbagai penelitian menunjukan bahwa cacing tanah selain sebagai penyubur tanah dapat dimanfaatkan sebagai pemusnah sampah, bahan pembuat obat dan kosmetika, bahan baku pembuatan kondom, makanan ternak atau konsumsi bergizi setelah diolah menjadi makanan. Dapat dikatakan bahwa prospek penggunaan bubuk cacing masih terbuka lebar.

Sebagai bahan baku obat dan kosmetika umumnya digunakan cacing tanah dalam bentuk tepung. Proses pembuatan tepung ini lebih sederhana jika dibandingkan dengan pembuatan tepung ikan atau tepung daging bekicot. Lendir pada cacing tanah mudah dihilangkan, cukup dengan proses pencucian biasa disertai dengan perebusan tanpa penambahan bahan kimia. Bila pencucian tidak sempurna, lendirnya akan memberi pengaruh kurang baik terhadap kualitas tepung cacing yang dihasilkan.

Dengan pengolahan secara komersial diharapkan akan terbbuka peluang bisnis yang lebih luas.Adapun kandungan gizi cacing tanah dan tepung cacing tanah adalah sebagai berikut:

 

Komposisi Kimia Cacing Tanah dan Tepung Cacing Tanah (100 gram)

1. Cacing Tanah: Kalori 110,50 kal; Air 72,69 gram; Protein 19,77 gram; Lemak 2,48 gram; Abu 2,93 gram dan karbohidrat 2,25 gram.

2. Tepung Cacing Tanah: Kalori 439,63-446,03 kal; Protein 60,03-71,82 gram; Lemak 12,40-16,66 gram; dan karbohidrat 8,66-9,99 gram.

 

Komposisi Asam Amino (%) Cacing Tanah: Arginin 4,13; Fenilalanin 2,25; Glisin 2,92; Histidin 1,56; Isoleusin 2,58; Leusin 4,84; Lisin 4,33; Metionin 2,18; Serin 2,88; Sistin 2,29; Tirosin 1,36; Treonin 2,95; Valin 3,01.

2.      BAHAN

1. Cacing Tanah Segar sebayak 20 kg/hari

2. Air bersih

 

3.      PERALATAN

1. Bak pencucian kapasitas 100 liter sebayak 3 buah

2. Alat perebus/panci kapasitas 100 liter sebanyak 1 buah

3. Peniris/nyiru, sebanyak 5 buah

4. Alat pengering/ove/Dryer, sebanyak 1 buah

5. Alat penggiling/penepung sebanyak 1 buah

6. Pengaduk kayu sebanyak 1 buah

7. Pisau pemotong sebanyak 3 buah

8. Bak penampung tepung kapasitas 100 liter sebayak 1 buah

9. Kompor/tungku sebanyak 1 buah

10.    Timbangan sebanyak 1 buah

 

 

4.      CARA PEMBUATAN

1. Pencucian ke 1

Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran, sisa-sisa tanah yang melekat di tubuh dan lendir. Pencucian menggunakan air sumur/air bersih. Pada Pencucian pertama dilakukan pelaparan cacing dengan pemutaran air dan pemberian aerasi selama 10 jam, Cacing lapar berwarna bening siap untuk perebusan. Sedang cacing yang mati dipisahkan agar tidak memberi aroma amis pada hasil cacing kering gelondong.

 

2. Perebusan

Cacing tanah bersih direbus dalam air mendidih selama 3 menit. Tujuan selain untuk menghilangkan lendir juga agar protein, lemak dan karbohidrat menjadi lebih mudah dicerna. Penggunaan air yang berlebihan dapat merugikan sebab air dapat melarutkan mineral dan vitamin yang terkandung dalam cacing tanah.

 

3. Pemotongan

Cacing hasil rebusan ditiriskan, Jika pelaparan tidak sempurna maka cacing dipotong menjadi ukuran 1 cm, dengan tujuan:

–       Untuk mempermudah pengeluaran kotoran dari rongga tubuhnya

–       Memperluas permukaan sehingga waktu pengeringan lebih singkat

 

4. Pencucian ke 2

Bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang masih tersisa dari tahap pemotongan.

 

5. Pengeringan

Dilakukan dengan pengering mekanis/oven pada suhu 50oC selama 4 jam. Pada tahap ini suhu alat pengering harus diperhatikan jangan sampai melebihi 45oC. Suhu pengering yang terlalu tinggi akan menyebabkan “case hardening” yaitu suatu keadaan dimana bagian luar bahan sudah kering, namun bagian dalamnya masih basah. Hal ini akan mempengaruhi mutu tepung cacing yang dihasilkan

 

6, Pengeringan lanjutan, gunakan ruang oven dengan pemanas lampu pijar  100w dipasang 2 buah, dengan jarak 30 cm dari bahan cacing selama 48jam.

 

7. Pengilingan

Cacing yang sudah kering dihaluskan dengan menggunakan alat penepung/penghancur mekanis sehingga diperoleh tepung cacing.

 

8.      DAFTAR PUSTAKA

1. , Seri Panduan Usaha: Tepung Cacing, Jakarta, LIPI Press, 2000

2. .Anonim, Cacing Tanah, Jakarta:Penebar Swadaya 1992.

3. .Anonim, Tepung Cacing Tanah Pengganti Tepung Ikan, Surabaya Pos, 20 Juli 1993, Hal.IX

4. Fadlun, Cacing Tanah Pengganti Tepung Ikan, Suara Karya, 19 Juni 1990, Hal. VIII

5. Gumilar, Ayu Diah, Belum Digarap Peluang Bisnis Tepung Cacing Tanah, Suara Karya, 28 September 1993, Hal. VII

6. Petters, Max S; Timmershaus, Klaus D, Plant Design and Economics for Chemical Engineers, 4 th ed, New York:MCGraw-Hill,Inc.,1991

7. Ridwan ,M, Mengolah Cacing Tanah menjadi Makanan Lezat, Suara Karya, 3 Oktober 1992, Hal VI

8. Ridwan, M, Tepung Cacing Tanah, Obat penurun Panas, Surabaya Post, 17 Januari 1993, Hal.IX