Ketika kupejamkan mata

istriku. . . . .
lembar demi lembar perjalanan hidup
tlah kita lalui bersama;


terkadang ada hal-hal yang menggembirakan
namun terkadang ada juga yang kurang
ibarat roda, perjalanan ini-pun telah
menggerakkan ruji-ruji episodenya


istriku. . . . .
tahukah engkau betapa sangat mencinta-nya aku;
betapa sangat merindu dan menyayang-nya aku
dalam setiap gerak-langkah sang waktu
aku tak peduli; walaupun sang mentari
tak menyertaiku dan rembulan

enggan menemaniku.

Aku tetap mencintaimu
karena itulah aku tetap

akan mendoakan

keselamatan dan kebahagiaanmu


bahkan sampai saat-saat terakhir

dimana kupejamkan mata

. . . . . . . Selamat Malam Istriku . . . . . .