Pelopor Kebaikan

Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dandi antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalahkarunia yang amat besar. ( QS Faathir(35) : 32 ).

Ketika tiba musim liburan, para pemuda Islam terbagi menjadi tiga golongan :

  1. Golongan yang menganiaya dirinya sendiri
  2. Golongan yang bersikap pertengahan
  3. Golongan yang menjadi pelopor kebaikan.

Yang dimaksud dengan Orang yang menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.

Golongan yang menganiaya dirinya sendiri.

Adapun orang yang menganiaya dirinya sendiri adalah pemuda yang mengira bahwa hidup ini adalah hura-hura, nyanyi, dansa, main-main, hiburan, makan, minum, tidur, pergi, dan pulang. Mereka tidak menyadari bahwa kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban darinya atas tiap menit yang ia habiskan dalam hidupnya. Dia adalah pemuda yang menjadikan libiuran atau masa cutinya untuk melampiaskan ambisi nafsunya, melakukan berbagai pelanggaran, dan menambah keburukan. Dia sama sekali lupa akan pengawasan Allah yang Maha Esa, Allah yang Maha besar, Tuhan bumi dan langit. Dia adalah pemuda yang lupa akan adanya pengawasan dari Allah yang selalu melihatnya dan lupa akan hari perjumpaan dengan-Nya. Dia lupa bahwa sesungguhnya dia adalah keturunan Khalid bin walid yang namanya harum sepanjang masa lagi terkenal di dunia sebagi sosok yang berhasil membinasakan para penyembah berhala di muka bumi untuk meninggikan panji-panji Laa ilaaha illallah. Dia lupa bahwa sesungguhnya dirinya adalah keturunan Sa’ad bin Abi Waqqash yang telah berhasil menghantam Iwan kisra dan mengumandangkan takbir di kerajaannya.

Dia lupa bahwa dirinya adalah keturunan Umar bin Khaththab yang bila disebut namanya di berbagai tempat pertemuan para kaisar dan para kisra, mereka bagaikan orang yang pingsan tak sadarkan diri karena gentar. Adapun masa kini banyak diantara kita umat Islam tidak menjadikan Umar, Khalid, dan Sa’ad sebagai teladan, malah banyak diantara pemuda pemuda kita keluar dengan berhura-hura, bernyanyi-nyanyi dan menari-nari sambil bermain-main dengan penuh semangat. Demi Allah, ini tidak pantas, bathil, aniaya, dan melampaui batas. Pemuda dari golongan ini selalu menunggu-nunggu masa liburan dengan penuh antusias untuk memuaskan kesenangan-kesenangannya. Mereka telah tinggalkan sholat lima waktu, Al-Qur’an telah ditinggalkannya, dzikir tidak lagi dikenalnya, dan masjid tidak pernah didatanginya, semangat dakwah untuk amar ma’ruf nahi munkar telah diabaikan. Yang disukainya hanyalah majalah-majalah porno; kesenangannya adalah nyanyian gilagilaan; dan teman-temannya adalah mereka yang menjadi sampah masyarakat.

Golongan yang bersikap pertengahan

Mengenai golongan kedua alias golongan yang pertengahan ini, maka mereka tidak memanfaatkan waktu liburannya untuk durhaka kepada Allah. Bahkan mereka memanfaatkannya untuk hal-hal yang mubah seraya menunaikan hal-hal yang difardhukan dan menjauhi hal-hal yang diharamkan.Akan tetapi, mereka gunakan waktu liburnya untuk tidur-tiduran. Bila tidak tidur, mereka sibuk dengan jalan-jalan, piknik, dan rekreasi. Mengapa mereka tidak memanfaatkan waktu liburannya untuk hal-hal yang berguna, seperti membaca buku, membaca al-Qur’an, menambah ilmu dan tsaqofah islam dan menunaikan amar ma’ruf nahi munkar ? Sebagian kalangan ilmuwan ada yang mengatakan bahwa barangsiapa yang tidur selama delapan jam setiap 24 jam sehari, berarti dia telah menghabiskan usianya yang 60 tahun untuk tidur selama 20 tahun. Sisanya yang 40 tahun ia gunakan untuk main-main, hal-hal yang tidak berguna, melakukan kedurhakaan dan pelanggaran, menyibukkan diri dengan duniawi dan uang.

Golongan yang mempelopori kebaikan.

Mereka adalah pemuda Islam, pembimbing tauhid, dan pengemban dakwah, penyuluh ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Dan mereka adalah orang-orang yang akan membawa fajar yang baru bagi agama Islam ini. Sesungguhnya mereka adalah para pemuda yang mengetahui arti kehidupan. Mereka mengetahui bahwa kelak mereka akan berdiri di hadapan Tuhannya yang mengetahui semua yang ghaib untuk dimintai pertanggungjawaban. Mereka mengetahui bahwa usia 60 tahun atau 70 tahun merupakan ladang bagi kehidupan akherat mereka nanti. Mereka mengetahui bahwa dahulu para ulama salafushalih memanfaatkan waktu-waktu mereka untuk hal-hal yang diridhoi oleh Allah SWT. Pemuda pelopor kebaikan ini menjadikan kitabullah sebagai pegangan dan temannya, pelera duka, dan penghibur hatinya. Sholat lima waktu tidak pernah tertinggal olehnya dan mereka tidak pernah terlambat dari takbiratul ihram berjama’ahnya. Mereka adalah para pemuda yang haus akan ilmu pengetahuan lagi penuh dengan semangat yang menyala-nyala dalam memecahkan berbagai permasalahannya dan gemar melakukan penelitian. Mereka selalu memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang berguna lagi dan tidak pernah terlambat dari menghadiri pengajaran-pengajaran yang mengandung hidayah,hikmah, kebaikan, dan ceramah-ceramah keimanan dan keilmuan. Mereka adalah para pengemban dakwah yang istiqomah memperjuangkan agar kelangsungan hidup islam kembali. Pelajaran mereka adalah adalah mabda Islam, dakwah dan pertemuan-pertemuan mereka penuh dengan semangat yang menggugah dan membangkitkan, dan gerakan mereka adalah ketaatan kepada Allah SWT. Mereka adalah pelopor dalam meraih kebaikan. Wahai pemuda-pemuda Islam, wahai orang-orang yang mempunyai keutamaan, wahai orang-orang yang mulia, tidakkah kalian ingin menjadi pionir kebaikan yang menggunakan malam harinya untuk ketatan dan siang harinya untuk bertasbih dan mendekatkan diri kepada Allah, seperti Mush’ab bin Umair, Sa’ad, dan Khalid, Thariqdan Sholahuddin Al-Ayyubi ? Mereka adalah ahli ibadah malam manakala malam menyelimuti kegelapannya kepada mereka, berapa banyak ahli ibadah yang pipinya dibasahi oleh air matanya dan berubah menjadi singa hutan bila seruan jihad memanggil, mereka siap mati untuk merindukan pahala yang didambakannya. Wahai Tuhan kami, Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, Jadikanlah kami termasuk golongan seperti mereka yang telah membangun masa kejayaan Islam yang kini telah kami pudarkan.

Hai manusia, sesungguhnya Allah SWT yang Maha Agung kekuasaan-Nya telah berfirman :

Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasu-lrasul- Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar. ( QS. Al-Hadiid (57) : 20-21 )

Inilah hakikat dunia dan inilah hakikat akherat sebagaimana yang telah dijelaskan pada ayat-ayat di atas. Kita berpagi hari sebagai orang-orang yang bermain-main jika kita tidak berpegang padaagama Allah ini yaitu Islam.

Kita berpetang hari sebagai orang-orang yang bermain-main jika kita tidak berpegang pada agama.Kita hidup dalam keadaan bermain-main jika kita tidak berpegang pada agama.Kita mati dalam keadaan bermain-main jika kita mati dalam keadaan tidak berpegang pada agama.

Kehidupan dunia yakni hanya polesan luar yang terlihat kinclong dan mengkilap. Akan tetapi, kehidupan yang hakiki hanya ada di akherat dan kekekalan hanya ada di akherat.

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. ( QS. An-Nahl (16) : 96 )

Bagaimana Rasulullah SAW lapar di dunia, sedang kisra raja Persia dan kaisar Romawi mati kekenyangan karena banyak makan dan banyak minum. Bagaimana beliau tinggal di rumah yang terbuat dari tanah liat, sedang kisra dan kaisar tinggal di gedung-gedung yang berhiaskan emas,perak, dan bertaburan intan permata.Bagaimana beliau berpakaian, yang tiada yang dikenakannya selain hanya kain biasa yang tidak pernah digantinya selama masa yang cukup lama. Sedang kisra dan kaisar menghiasi dirinya dengan pakaian terbuat dari sutra tebal dan sutra tipis.

Umar ra. Masuk menemui Rasulullah SAW di dalam kamarnya. Umar melihat Rasulullahberbaring di atas tikar, sedang anyaman tikar dan kain spreinya yang kasar membekaspada lambungnya. Umar melayangkan pandangannya ke seluruh ruangan rumah, maka ia melihat sesuatu dari bulir gandum yang tergantung di dinding. Melihat kenyataan itu air mata Umar bercucuran. Rasulullah SAW pun bertanya kepadanya : ” Mengapa kamu menangis, hai Umar ?” Umar menjawab : Wahai Rasulullah, Kisra dan kaisar adalah musuh-musuh Allah sebagaimana yang telah engkau ketahui dan engkau adalah utusan Allah serta kekasih-Nya, sedang engkau dalam keadaan seperti ini.” Rasulullah pun bersabda :

”Apakah engkau masih ragu, hai ibnul Khaththab? Tidakkah engkau merasa puas jika bagi mereka hanya dunia ini dan bagi kita Akherat?” ( HR. Bukhari,Muslim,Ahmad, dan Tirmidzi).

Tidakkah engkau puas bila mereka di dunia ini makan dengan enak, tinggal di gedung-gedung,dapat menguasai apa yang mereka inginkan, makan buah-buahan yang merekainginkan, bersenang-senang dengan apa yang mereka inginkan, Tetapi akhirat dan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, sungai-sungai, dan gedung-gedungnya hanya bagi orang-orang yang bertaqwa? Rasulullah dan Para shahabat-nya adalah orang-orang yang layak dan patut menjadi teladan bagi kita semua, loyalitas dan istiqomahnya dalam memperjuangkan Islam dan kebenaran di muka bumi ini. Sesungguhnya anggota tubuh sebagian dari mereka ada yang terpotong di jalan Allah; sebagian yang lain ada yang kulit mereka merasakan pedihnya pukulan cambuk; dan sebagian yang lain ada yang darahnya dialirkan serta adapula yang kepalanya dipenggal. Akan tetapi, mereka tetap berjanji setia dan rela mengorbankan nyawanya seraya berkata : ”Wahai Rasulullah, apakah yang akan kami dapatkan bila Allah menolong engkau?” beliau tidak menjawab ”kedudukan”, tidak mengatakan” kerajaan ” dan tidak pula mengatakan ”harta benda”, tetapi beliau menjawab ”Surga bagimu”.

Selanjutnya berdirilah ’Abdullah bin Rawwahah, salah seorang pemuda yang pemberani, lalu berkata : ”Wahai Rasulullah, itu adalah perniagaan yang sangat menguntungkan. Demi Allah, kami tidak akan mundur dan tidak mau minta mundur.” Ini adalah perniagaan yang pasti. Demi Allah, kami tidak akan mencabut kembali dan tidak akan melanggarnya dan engkau akan melihat saat kami mengorbankan jiwa kami, selama engkau menjamin bagi kami dan mendatangkan transaksi itu dari langit.

Allah SWT berfirman :

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah (9) : 111)

Wahai para pemuda Islam, wahai generasi Muhammad SAW, wahai para penjaga negeri Islam, wahai orang-orang yang telah menghancurkan bapak moyang mereka pendiri negara berhala, kalian dicalonkan untuk kembali ke jalan Allah; kalian dicalonkan untuk memimpin manusia; dan kalian dicalonkan menjadi pemimpin-pemimpin manusia. Tiada yang memimpin manusia, kecuali kalian. Tiada yang memberi hidayah dan petunjuk kepada kebaikan, kecuali kalian. Tiada orang yang mengarahkan mereka kepada agama Islam yang lurus kecuali kalian.

Ya Allah, kembalikan kami kepada Engkau dengan pengembalian yang baik; hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami; dan perbaikilah hati kami. Keluarkanlah kami dari kegelapan menuju cahaya yang terang dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang menuntun manusia ke surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Semoga Allah melimpahkan sholawat-Nya kepada junjungan kami. Rasulullah Muhammad SAW. Dan di penghujung do’a kami ucapkan al-hamdu lillaahi robbil ‘alaamiin.

Sobat sampai di sini dulu, mudah-mudahan kita bisa berbagi lagi energi positif di edisi berikutnya dan menjadi gardu energi positif bagi umat manusia. Ingatlah bahwa sikap anda menuntun hidup anda. Ini merupakan kekuatan besar yang bekerja untuk anda 24 jam sehari, untuk kebaikan atau keburukan. Sangat penting bagi anda untuk mengetahui bagaimana mengendalikan kekuatan besar ini.Ketahuilah sobat bahwa sikap positif, optimis dan Jangan pernah putus asa adalah kunci untuk menikmati kehidupan yang baik serta menuai masa depan yang gemilang. Sekarang, kejar dan jalani kehidupan anda dengan empati hingga semaksimal mungkin, dengan pola pikir yang merangsang kehidupan penuh semangat dalam api tindakan yang penuh gairah. Semoga Allah memudahkan segala urusan kita. Amin.