Dalih IQ

Penyakit keempat Dalih IQ, Kebanyakan dari kita membuat dua kesalahan dasar sehubungan dengan intelegensi :

  1. Kita meremehkan kekuatan otak kita
  2. Kita terlalu menganggap hebat kekuatan otak orang lain.

Karena kedua kesalahan ini, banyak orang sering merendahkan nilai diri mereka sendiri.Mereka gagal menghadapi situasi yang menantang karena merasa bahwa untuk itu ”diperlukan otak yang cerdas”. Akan tetapi, kemudian datanglah orang yang tidak peduli mengenai intelegensi, dan ia mendapatkan pekerjaan itu. Yang penting sebenarnya bukanlah berapa banyak intelegensi yang anda miliki, tetapi bagaimana Anda menggunakan apa yang benar-benar anda punyai. ”Saya kan Cuma lulusan SMP mana bisa sukses pak.” banyak orang berdalih seperti itu. Kalau dalih ini dipakai maka tidak akan ada pengusaha sukses H. Sukri Adenan, Dia buta huruf tetapi beliau belajar di sekolah kehidupan nyata.Kalau dalih ini dipakai maka tidak akan pernah ada Primagama, LBB yang omzetnya 100M per tahun yang didirikan oleh Purdi E. Chandra yang pernah kuliah di tiga jurusan di PTN ternama di Indonesia tapi dia ndak pernah lulus tapi dia benar-benar belajar dan belajar di sekolah kehidupan nyata sehingga dia berhasil sukses.

Kata Dia kita harus berani berimpian, berani belajar, berani mencoba, berani merantau, berani gagal pasti kita akan berani sukses. Jika anda mempunyai cukup ketekunan untuk bertahan pada sesuatu – tugas atau proyek – hingga selesai, maka anda jauh lebih baik daripada orang dengan intelegensi yang menganggur, walaupun intelegensi itu mungkin mendekati genius. Ingat Ketekunan adalah 95 % dari kemampuan. Tiga cara untuk menyembuhkan penyakit dalih intelegensi adalah

  1. Jangan pernah meremehkan intelegensi anda sendiri dan menganggap terlalu tinggi intelegensi orang lain. Berkonsentrasilah pada apa yang anda miliki. Temukan bakat unggul anda.Manejemnilah otak anda daripada khawatir mengenai IQ anda.
  2. Ingatkan diri anda beberapa kali setiap hari. ”Sikap saya lebih penting daripada inteligensi saya”Di tempt kerja dan di rumah, praktekkan sikap positif. Kembangkan sikap “Saya Menang”. Manfaatkan intelegensi anda untuk pemakaian positif yang kreatif. Gunakan otak anda untuk mencari cara-cara untuk menang bukan membuktikan bahwa anda kalah.
  3. Ingat bahwa kemampuan berpikir jauh lebih bernilai daripada kemampuan mengingat fakta.Gunakan pikiran anda untuk menciptakan dan mengembangkan gagasan, untuk mencari cara-cara baru dan lebih baik untuk mengerjakan segala sesuatunya.